SIDANG TERBUKA SENAT…

SIDANG TERBUKA SENAT 2018 SEBAGAI PUNCAK AGENDA DIES NATALIS KE-16 STTA


Setelah diawali dengan Pagelaran Wayang Kulit oleh Dalang Ki Seno Nugroho, wisata bersama keluarga besar Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA), kemudian dimeriahkan dengan berbagai lomba di kalangan mahasiswa dan English Speech Contest untuk kalangan siswa-siswi tingkat SMA dan SMK, kali ini  STTA menggelar Sidang Terbuka Senat 2018 sebagai puncak dari kegiatan Dies Natalis ke-16 STTA.

Sidang Terbuka Senat 2018 STTA mengambil tema “ Tantangan Pendidikan Tinggi Dalam Era Revolusi Industri 4.0” ini menghadirkan pembicara Dr. Leni Sophia Heliani, M.T.,M.Sc., Kepala Bagian Penjaminan Mutu Pendidikan, dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang juga merupakan dosen Fakultas Teknik, Departemen Teknik Geodesi , UGM. Sidang Senat Terbuka 2018 STTA dihadiri oleh para pejabat STTA, anggota Senatik, dosen, karyawan serta para mahasiswa ini berlangsung di Ruang Adisutjipto, diawali dengan seremonial pembukaan yang dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua STTA, Marsda TNI (Purn) Dr. Ir. Drs. T Ken Darmastono, M.Sc.  Dalam sambutannya, Ketua STTA menyampaikan keberhasilan yang telah dicapai STTA dalam setahun terakhir ini, STTA telah berhasil menjalin kerjasama baik dengan perguruan tinggi dalam negeri seperti UGM dan Institut Teknologi Bandung (ITB), juga perguruan tinggi luar negeri yaitu dengan University of Science and Technology of Hanoi (USTH) dan National Dong Hwa University (NDHU).

Pada Sidang Terbuka Senat 2018 STTA ini, Dr. Leni Sophia Heliani, M.T.,M.Sc.,menyampaikan orasi ilmiahnya dengan tema “Tantangan Perguruan Tinggi dalam Era Industri 4.0”, dalam orasinya tersebut  dikemukakan bahwa para pendidik saat ini harus memiliki kompetensi yang berbasis internet, dan dibutuhkan juga kompetensi membangun jaringan untuk menumbuhkan ilmu serta kompetensi memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi di masa depan. Dengan adanya era Revolusi Industri 4.0, Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan harus memiliki karakter dan kemampuan khas. Fenomena ini dapat terlihat  dengan semakin banyaknya perusahaan besar global yang tidak lagi mensyaratkan ijazah dalam perekruitan pekerjanya. Diharapkan perguruan tinggi di Indonesia, khususnya STTA mampu mengikuti arus dan menjawab tantangan di era Revolusi Industri 4.0.