KULIAH UMUM DEPARTEMEN…

KULIAH UMUM DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA TENTANG "PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SMART CITY YANG MENDUKUNG INDUSTRI KEDIRGANTARAAN"


Membahas mengenai Smart City, area perkotaan yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menyediakan kehidupan yang berkualitas bagi warganya melalui keunggulan dalam beberapa bidang penting, seperti ekonomi, mobilitas, lingkungan  kemasyarakatan, kehidupan, dan penyelenggaran pemerintahan. Keunggulan dalam bidang-bidang tersebut dicapai melalui kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM), modal, sosial, dan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK).

Himpunan Mahasiswa Departemen Teknik Informatika (HM TF) Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Yogyakarta, menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Smart City yang Mendukung Industri Kedirgantaraan” dengan mengundang pembicara Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc.,Ph.D dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) pada hari ini Kamis, (29/11/2018) di ruang Adisutjipto kampus STTA. Hadir dalam kuliah umum tersebut Ketua STTA, Marsda TNI (Purn) Dr. Ir. Drs. T Ken Darmastono, M.Sc didampingi Wakil Ketua III, Kol.Sus (Purn) Drs. Suhanto, M.T., Kepala Departemen Teknik Informatika Anggraeni Kusumaningrum, S.Kom.,M.Cs, Kepala Bagian TIK Haruno Sajati, S.T.,M.Eng., serta para dosen dan mahasiswa Departemen Teknik Informatika.

Pembicara mengemukakan, fokus pembangunan Smart City seharusnya diletakkan pada dimensi-dimensinya, bukan hanya pada teknologi TIK-nya, karena Smart City didukung dengan SDM, pemerintah, mobilitas, ekonomi, lingkungan, dan gaya hidup. TIK menghubungkan masyarakat dengan dimensi Smart City  melalui inisiatif-inisiatif berbasis TIK. Sebagai contoh pengaplikasiannya misalnya digunakan pada Smart Home, peringatan dini untuk bencana alam, bisnis C2C (Customer to Customer) pada transaksi jual beli online di Marketplace.

Ekosistem teknologi dalam Smart City, bisa digunakan dalam deteksi bencana alam, telekomunikasi dan lain-lain. Jenis-jenis teknologi untuk pengembangan Smart  City meliputi teknologi  LPWAN (Low Power Wide Area Network). Wide Area Network (WAN) berdaya rendah seperti misalnya LoRa (Long Range). Piranti LoRa dan teknologi frekuensi radio nirkabel (teknologi LoRa) adalah sebuah platform nirkabel berdaya rendah, yang telah menjadi standar industri untuk Internet of Things (IoT). Aplikasi LoRa  misalnya digunakan dalam manajemen energi, pengendalian polusi, deteksi dini bencana alam, pengendalian kemacetan lalu lintas, sistem-sistem berbasis location-tracking, pertanian dan peternakan cerdas. Begitu nanti semuanya terhubung dengan internet maka akan muncul Cyber Physical System. Dimana dunia virtual atau cyber akan bersinggungan dengan dunia nyata yang menimbulkan dampak seperti kurangnya privacy karena semuanya terkoneksi, sehingga segala aktivitas bisa termonitor. Teknologi lainnya  yang  dapat digunakan adalah Cloud Computing, dimana berfungsi sebagai transparansi untuk mengurangi kompleksitas bagi pengguna, data mudah mengalir kemanapun untuk  bisa diakses secara ubiquitous (ada dimana-mana).

Implementasi dan tantangan Smart City dihadapakan dengan kondisi digital di Indonesia saat ini, dimana pengguna internet dan smartphone sudah meningkat tiap tahunnya, namun belum merata, hal tersebut pula yang menimbulkan kesenjangan digital. Kesenjangan digital dan implementasi Smart City tiap wilayah tergantung  pada kesiapan masyarakatnya. Tantangan implementasi juga tergantung pula pada akses dan kapasitas sehingga menghasilkan peluang keberhasilan. Gerakan menuju Program 100 Smart City merupakan program bersama Kementrian Komunikasi dan Informatika, dimana gerakan tersebut bertujuan membimbing Kabupaten atau Kota dalam menyusun Masterplan Smart City, agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat, maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah. Disini peran Perguruan Tinggi sangatlah penting, baik dalam penyediaan tenaga ahli, tenaga teknis, SDM yang berbasis TIK, serta menyalurkan alumninya untuk bekerja di pemerintahan.