STTA SELENGGARAKAN SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEDIRGANTARAAN (SENATIK) DENGAN TEMA “TRANSFORMASI TEKNOLOGI UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN NASIONAL”
- Humas STTA
- /
- December 14, 2018 16:15
Sekolah
Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) yang berfokus pada pendidikan teknologi
kedirgantaraan kali ini selenggarakan Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Kedirgantaraan (Senatik) dengan mengusung tema “Transformasi Teknologi Untuk
Mendukung Ketahanan Nasional”Tema ini diambil dikarenakan dengan perkembangan
teknologi yang ditandai dengan meluasnya internet (internet of things) akankah
berdampak positif bagi ketahanan nasional kita.SENATIK 2018 ini tidak sekedar acara rutin tahunan, acara ini
diselenggarakan sebagai forum ilmiah atas berbagai permasalahan yang dihadapi
bangsa dengan harapan memberikan kontribusinya atas kesesuaian bidang dan
keahlian yang dikuasai
Kamis, (13/12) bertempat di ruang
Adisutjipto kampus STTA, Acara Senatik 2018 diawali dengan sambutan dariRiani
Nurdin, S.T.,M.Sc selaku Ketua Panitia Senatik 2018. Kali ini, Senatik 2018
adalah penyelenggaraan acara tahunan yang ke-4, STTA bersyukur bahwa acara ini
mendapat respon yang sangat baik dengan jumlah makalah untuk presentasi call for paper sejumlah 63 tulisan.
Dengan mengundang pembicara Marsma TNI Dr.Ir. Gita Amperiawan, M.Scselain
sebagai TNI Angkatan Udara yang masih aktif, beliau juga menjabat sebagai Direktur Teknologi dan
Pengembangan PT. Dirgantara Indonesia dan Prof. Dr.Ir. Dadan Umar Daihani, DEA
seorang Guru Besar Fakultas Teknik Industri Trisakti dan juga sebagai Tenaga
Profesional Lemhanas RI. Hadir pula dalam acara Senatik 2018 tersebut Ketua
STTA, Marsda TNI (Purn) Dr. Ir. Drs. T. Ken Darmastono, M.Sc didampingi oleh
para Wakil Ketua, dan Ketua Badan Pengawas Harian (BPH) STTA, Bambang Yuni
Asmono.
Dalam Senatik 2018 ini, dipaparkan bahwaKetahanan Nasional mutlak diperlukan suatu bangsa dalam rangka mempertahankan eksistensinya.Ketahanan Nasional memiliki fondasi prinsipal integrasi potensi alamiah (geostrategis, SDA, SDM) dengan potensi dinamis (ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan) untuk mempertahankan keberlangsungan penyelenggaraan kehidupan berbangsa. Dalam konteks ini, PT Dirgantara Indonesia (PTDI, dulu bernama PT IPTN) sebagai salahsatu industri pertahanan memiliki posisi strategis, diantaranya dalam perannya untuk memenuhi kebutuhan alutsista dan juga mengembangkan pesawat komersial, membangun kemampuan dan kemandirian nasional. Optimalisasi potensi pemanfaatan teknologi era Industri 4.0, bisa tersedia menjangkau seluruh tahapan siklus hidup (full life-cycle perspective) produk Aerospace & Defense. Jika optimalisasi potensi dikelola dengan konvergensi strategi dan blueprint implementasi yang tepat, maka dapat menjadi pendorong utama proses transformasi teknologi, yang terarah dan sinergis, dan sangat menentukan harmonisasi tumbuhkembangnya ekosistem yang kondusif bagi seluruh stakeholder. Jika pendekatan strategi transformasi teknologi tersebut secara continue disempurnakan dan dibudayakan, maka akselerasi pertumbuhan ekosistem Aerospace & Defense bisa eksponensial, menciptakan multiple values bagi stakeholder, mendukung kemandirian & daya saing industri pertahanan nasional, dan pada akhirnya akan mendukung ketahanan nasional.
Industri pertahanan seharusnya menjadi penggerak industri-industri lainnya, karena industri pertahanan dikembangkan dengan prinsip ketelitian yang tinggi serta berbasis pada kemutakhiran teknologi. Jika suatu bangsa telah memiliki kemampuan pembangunan industri pertahanan yang canggih, maka dapat dipastikan industri lainnya akan ikut berkembang. Dalam mengembangkan industri pertahanan, kemampuan inovasi, penguasaan teknologi serta tingkat literasi sumber daya manusia sangat menentukan, apalagi saat ini kita telah memasuki era revolusi industri 4.0. Pada era ini perkembangan teknogi informasi telah mengubah tatanan dan peradaban manusia dalam melakukan berbagai kegiatan.Inovasi dalam teknologipun harus didukung juga oleh delegasi dari pemerintah, sebab jika tidak adanya dukungan pemerintah maka inovasi sebaik apapun tidak akan terwujud.
Tujuan diselenggarakannya Senatik 2018 ini, harapannya di masa mendatang, Senatik ini semakin dikenal lagi sebagai bentuk usaha penyebaran dan pengembangan ilmu. Kontribusi para peserta seminar dapat turut memujudkan tema seminar yang diangkat, serta dapat lebih memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional melalui forum diskusi ilmiah ini sekaligus dapat menjadi motor penggerak perubahan yang berangkat dari penelitian terapan.