KURSUS DAN SERTIFIKASI BASIC REMOTE PILOT FASI XII DI STTA
- Humas STTA
- /
- July 13, 2020 14:58
Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) menyelenggarakan Sertifikasi Basic Remote Pilot (BRP) pada hari Sabtu-Minggu, tanggal 11-12 Juli 2020, bertempat di Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA). Kegiatan yang diikuti oleh 76 peserta, dan 8 peserta diantaranya merupakan mahasiswa STTA ini diselenggarakan oleh FASI dan Bina Potensi Dirgantara pangkalan TNI AU Adisutjipto. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini, diawali dengan pelatihan teori yang meliputi materi dasar penerbangan, ditambah materi tentang video dan fotografi. Hari kedua meliputi penambahan materi dan paper test serta melakukan praktek penerbangan Drone.
Materi kegiatan ini disampaikan oleh Kolonel Agung "Sharky" Sasongkojati dari FASI TNI-AU, dalam paparannya hal ini menjadi sangat urgen dimana keberadaan drone di udara dapat mengganggu jalur penerbangan serta mengganggu keamanan privasi pihak lain, jika seorang pilot drone tidak memahami aturan dan tata cara menerbangkan drone dengan baik. Bagi remote pilot drone, UU penerbangan diterapkan kepadanya, setiap kali ia beraktivitas menggunakan armada drone-nya, dimanapun ia beraktivitas.
Perkembangan drone yang begitu pesat, yang awalnya hanya dimiliki pihak militer, saat ini telah dapat dimiliki oleh warga sipil. Hal ini menimbulkan faktor plus dan minus. Disisi plusnya, drone dapat dimanfaatkan untuk membantu dunia pekerjaan misalnya, pengambilan gambar, baik komersial maupun sebatas rekreasi dan hobby, namun sisi negatifnya jika digunakan tanpa mengikuti regulasi yang ada, maka dapat mengganggu bahkan membahayakan penerbangan serta mengganggu keamanan privasi. Beberapa kali tercatat, adanya pilot drone yang menerbangkan dronenya didekat area bandara sehingga hal tersebut mengganggu penerbangan.
Banyak hal yang didapatkan peserta dari kegiatan ini yaitu pengalaman baru yang benar - benar memberikan wawasan luas tentang dunia penerbangan. Beberapa poin utama dalam menerbangkan drone adalah faktor safety yang meliputi : Keselamatan diri sendiri, orang lain, armada drone serta properti orang lain. Pada sesi akhir penyampaian materi penerbangan, seluruh peserta mengikuti ujian tertulis yang kesemua soalnya menggunakan bahasa Inggris. Seluruh soal dikerjakan dalam waktu 60 menit.
Pada hari kedua, peserta mengikuti tes menerbangkan drone secara sistematis di lapangan tengah kampus STTA. Tiap - tiap peserta diberikan checklist yang nantinya dijadikan panduan bersama observer / co-pilot drone-nya saat ujian. Tiap pilot wajib menyelesaikan semua tes yang ada. Dimulai dari pre-flight, flight drone hingga post after flight, semua wajib dikerjakan pilot drone bersama observernya sesuai checklist yang dipegangnya. Hasil akhir dari sertifikasi ini, nantinya setelah lulus akan mendapatkan sertifikat dan brevet / wing silver dari FASI. Setelah mendapatkan sertifikat dan wing tersebut, diharapkan pilot yang bersangkutan dapat menerbangkan drone dengan mengikuti regulasi yang berlaku dan menerapkan materi yang telah didapatkan sebelumnya, selain itu diharapkan juga lebih bertanggung jawab dan mengutamakan safety baik bagi orang lain dan dirinya sendiri. Selain itu, untuk tingkat selanjutnya, setelah lulus sertifikasi BRP, pilot drone dapat mengikuti tahapan sertifikasi selanjutnya yaitu Remote Pilot License yang pelaksanaannya akan diinfokan menyusul oleh FASI.