KULIAH UMUM KEPADA PASIS SESKOAU A-60 TP 2023
- Admin ITDA
- /
- August 02, 2023 11:24
Rektor Institut Teknologi
Dirgantara Adisutjipto (ITD Adisutjipto), Marsma TNI Dr. Ir. Arwin Datumaya
Wahyudi Sumari, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng., ACPE memberikan kuliah umum
tentang Network-Centric Warfare dan Cyber Warfare kepada para Perwira Siswa
Seskoau A-60 TP 2023 pada Selasa, 1 Agustus 2023 di Lembang, Bandung.
Dalam kuliah tersebut
disampaikam, Network-Centric Warfare (NCW) atau Network-Centric
Operation (NCO) mempersyaratkan tersedianya interkoneksi antar
beragam alat utama sistem senjata yang direpresentasikan sebagai simpul-simpul
yang memiliki kemampuan komputasi kecepatan tinggi yang tidak hanya untuk
pengolahan data, juga untuk melakukan analisa data-data intelijen sebagai
landasan untuk pengambilan keputusan. Dalam satu operasi militer modern dengan
backbone infrastruktur teknologi maju, TNI AU wajib berpedoman pada paradigma
NCW/NCO dengan berlandaskan pada framework Command, Control, Communications,
Computers, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (C4ISR) serta
siklus pengambilan keputusan Observe-Orient-Decide-Act (OODA) atau
siklus pengambilan keputusan untuk sistem berbasis Artificial Intelligence
yakni Sense-Inference-Decide-Act (SIDA) untuk menghancurkan Five
Rings of Defense. Prinsip utama NCW adalah melalui paradigma What You See
is What I See (WYSiWIS), terbentuk sinkronisasi cepat antar alat utama sistem
senjata yang menghasilkan kewaspadaan situasi bersama untuk meraih keunggulan
di semua wilayah pertempuran.
Dalam konteks Cyber Warfare
disampaikan bahwa belum pernah terjadi Cyber War yang sesungguhnya
karena perang antar negara wajib diawali dengan deklarasi perang, dan tidak
pernah terjadi di cyberspace. Namun, tindakan antisipasi harus selalu
dijalankan dengan menggelar Cyberspace Operations (CyOps) karena cyberattack
dapat terjadi anytime, anywhere by any actor using any device. Yang saat
ini wajib diwaspadai dengan kehadiran beragam alat utama sistem senjata baru
adalah zero-day attack yang dapat terjadi karena disusupkannya hardware
trojan ke dalam sistem-sistem elektroniknya.