KULIAH UMUM KEPADA PASIS…

KULIAH UMUM KEPADA PASIS SESKOAU A-60 TP 2023


Rektor Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto (ITD Adisutjipto), Marsma TNI Dr. Ir. Arwin Datumaya Wahyudi Sumari, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng., ACPE memberikan kuliah umum tentang Network-Centric Warfare dan Cyber Warfare kepada para Perwira Siswa Seskoau A-60 TP 2023 pada Selasa, 1 Agustus 2023 di Lembang, Bandung.

Dalam kuliah tersebut disampaikam, Network-Centric Warfare (NCW) atau Network-Centric Operation (NCO) mempersyaratkan tersedianya interkoneksi antar beragam alat utama sistem senjata yang direpresentasikan sebagai simpul-simpul yang memiliki kemampuan komputasi kecepatan tinggi yang tidak hanya untuk pengolahan data, juga untuk melakukan analisa data-data intelijen sebagai landasan untuk pengambilan keputusan. Dalam satu operasi militer modern dengan backbone infrastruktur teknologi maju, TNI AU wajib berpedoman pada paradigma NCW/NCO dengan berlandaskan pada framework Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (C4ISR) serta siklus pengambilan keputusan Observe-Orient-Decide-Act (OODA) atau siklus pengambilan keputusan untuk sistem berbasis Artificial Intelligence yakni Sense-Inference-Decide-Act (SIDA) untuk menghancurkan Five Rings of Defense. Prinsip utama NCW adalah melalui paradigma What You See is What I See (WYSiWIS), terbentuk sinkronisasi cepat antar alat utama sistem senjata yang menghasilkan kewaspadaan situasi bersama untuk meraih keunggulan di semua wilayah pertempuran.

Dalam konteks Cyber Warfare disampaikan bahwa belum pernah terjadi Cyber War yang sesungguhnya karena perang antar negara wajib diawali dengan deklarasi perang, dan tidak pernah terjadi di cyberspace. Namun, tindakan antisipasi harus selalu dijalankan dengan menggelar Cyberspace Operations (CyOps) karena cyberattack dapat terjadi anytime, anywhere by any actor using any device. Yang saat ini wajib diwaspadai dengan kehadiran beragam alat utama sistem senjata baru adalah zero-day attack yang dapat terjadi karena disusupkannya hardware trojan ke dalam sistem-sistem elektroniknya.