KULIAH UMUM DEPARTEMEN…

KULIAH UMUM DEPARTEMEN AERONAUTIKA “Kiat Menghadapi Tantangan Dunia Perawatan Pesawat Terbang di Era Revolusi Industri 4.0”


Dewasa ini transportasi udara menjadi pilihan utama dalam bertransportasi, selain cepat, mudah dan juga aman, menggeliatnya bisnis transportasi ini ditandai dengan adanya beberapa maskapai yang menambah armada pesawatnya. Pasar MRO ( Maintanance Repair and Overhaul) terbesar saat ini adalah Indonesia, karena posisi yang strategis dan biaya lebih murah dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia menjadi  pasar MRO tertinggi di Asia Pasific dan Singapura menjadi urutan kedua setelah Indonesia. MRO sendiri memiliki jenis-jenis perawatannya heavy maintenance, line maintenance, engine maintanace. Penambahan pesawat tidak lepas dari perawatan pesawat itu sendiri, karena dengan perawatan yang tepat maka pesawat akan selalu dalam keadaan handal sehingga faktor keamanan penumpang dan aircrew terus terjaga. Bisnis yang berkembang saat ini tidak hanya di operator pesawat, namun juga di bidang perawatan pesawat terbang. Salah satu perusahaan yang sedang mengembangkan bisnisnya di perawatan pesawat terbang adalah Sriwijaya group.

Rabu, 23 Mei 2018, Departemen Aeronautika menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Kiat Menghadapi Tantangan Dunia Perawatan Pesawat Terbang di Era revolusi Industri 4.0” dengan mengundang pembicara bapak Richard Budihadianto dari Sriwijaya Maintanance Facility Director di ruang Adisutjipto kampus STTA Yogyakarta.

Departemen Aeronautika telah berkonsentrasi dalam mendidik mahasiswanya menjadi calon teknisi pesawat terbang, selain belajar di ruangan dan praktek, mahasiswa juga perlu diberikan wawasan luar yang terjadi di perusahaan perawatan pesawat  terbang yang sesungguhnya. Wawasan ini untuk dapat memenuhi gambaran kegiatan di lapangan kepada mahasiswa yang dibalut dalam kuliah umum tersebut. Diharapkan civitas akademika STTA, terutama seluruh mahasiswa D3 Aeronautika dapat mengetahui dan memahami kiat-kiat menjadi teknisi pesawat terbang di Era Revolusi Industri 4,0.