KULIAH UMUM TEKNIK DIRGANTARA STTA
- Humas STTA
- /
- October 17, 2018 16:09
Pesawat
Terbang Tanpa Awak atau disingkat PTTA, atau dalam
bahas Inggris disebut UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
atau sering disebut juga sebagai Drone, adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi
dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri (autopilot). Penggunaan terbesar dari
pesawat tanpa awak ini adalah dibidang militer, namun saat sudah mulai
digunakan di berbagai sektor diantaranya pertanian,maritim, dan Kepolisian. Drone
bukanlah hal asing bagi ilmuwan Indonesia. Lembaga riset di Indonesia
seperti Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN) serta beberapa Universitas riset sudah
membuat prototipenya, sudah laik terbang dan sudah pula digunakan.
Himpunan Mahasiswa (HM)
Teknik Dirgantara Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA), menyelenggarakan
Kuliah Umum pada Rabu (17/10/2018) di Ruang Adisutjipto STTA, dengan tema
“Perkembangan Teknologi UAV di
Indonesia dan Konsep Perancangannya” dengan menghadirkan pembicara
Dipl.-Ing Agus Bayu Utama, M.Sc, M.E
dan Bapak Arifin Rasydi, S.T dari Pustekbang LAPAN. Sementara dari STTA
hadir Kol. Lek (Purn) Junianto, S.T., M.M, selaku Wakil Ketua II STTA, Bangga
Dirgantara S.T.,M.T, selaku Kepala Departemen Dirgantara, Freddy Kurniawan,
S.T., M.T selaku Kepala Departement
Teknik Elektro, Rindu Alriavindra Funny, S.Pd., M.Sc., selaku Kepala Bagian
Kemahasiswaan dan Catur Sudarmadi, S.E selaku Kepala Bagian Humas, serta para
dosen Departemen Teknik Dirgantara. Kuliah Umum ini diikuti oleh mahasiwa
Teknik Dirgantara dari berbagai angkatan.
Dalam Kuliah Umum ini
disampaikan pembicara, bahwa saat ini perkembangan teknologi UAV
sendiri sudah sangat pesat, dibuktikan dengan pemanfaatan teknologi UAV dalam skala yang lebih luas. Alasan
mengapa digunakannya UAV karena biaya
investasi murah, biaya operasional dan pemeliharaan relatif murah, dapat
terbang di bawah awan, resolusi dapat diatur sesuai kebutuhan, tidak memerlukan
landasan khusus untuk tipe multirotor, untuk tipe fix wing bisa dengan catapult
untuk take off dan jaring atau
parasut untuk landing cepat dan
akurat, dapat beroperasi di medan yang sulit serta tanpa ada resiko terhadap
pilot. Saat ini UAV sendiri dirancang
untuk dapat dimanfaatkan dalam bidang sumber daya alam seperti untuk mengetahui
titik-titik eksplorasi pertambangan dan perikanan, sebagai manajemen bencana
seperti untuk mengetahui lokasi titik pada kebakaran hutan atau lahan, lokasi
longsor, banjir, erupsi gunung api dan sebagainya. UAV dapat digunakan pula untuk mendukung Instansi seperti Badan Narkotika
Nasional (BNN) dan Kepolisian, contohnya saat mendeteksi lahan pertanian di
Aceh yang ditanami ganja.
Diharapkan kuliah umum ini
dapat menginspirasi mahasiswa STTA, khususnya Departemen Teknik Dirgantara
untuk lebih termotivasi dalam mengembangkan teknologi kedirgantaraan karena
teknologi tersebut dapat dimanfaatkan dalam segala bidang, dan ini merupakan
suatu peluang besar bagi mahasiswa STTA untuk berkarir di pusat-pusat teknologi
penerbangan dan Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).