REKTOR ITD ADISUTJIPTO…

REKTOR ITD ADISUTJIPTO KEMBALI JADI DOSEN TAMU DI SESKOAU


Rektor Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto (ITD ADISUTJIPTO), Kolonel Lek Dr. Ir. Arwin Datumaya Wahyudi Sumari, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng., ACPE, kembali menjadi dosen tamu di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan 59 TP 2022, pada hari Senin (15/08), bertempat di Ruang Kelas Widya Mandala I, Lembang, Bandung. Kegiatan mengajar tersebut diikuti oleh Perwira Siswa (Pasis) Seskoau yang terdiri dari Perwira TNI AU, Perwira TNI AD, Perwira TNI AL, Perwira Polri, dan Perwira Mancanegara diantaranya dari Amerika Serikat dan Singapura.

Kali ini materi yang diberikan Rektor ITD ADISUTJIPTO adalah tentang Hybrid Warfare. Hybrid Warfare adalah satu bentuk peperangan yang memadukan beragam paradigma peperangan seperti conventional warfare, asymmetric warfare, information warfare, economic warfare, political warfare, dan cyber warfare bahkan psychological warfare dengan tujuan untuk melumpuhkan atau mereduksi efektivitas kekuatan militer satu negara agar tidak mampu melaksanakan tugas-tugasnya.

Salah satu hybrid warfare di era Revolusi Industri 4.0 adalah perang antara Rusia dan Ukraina yang dijalankan melalui strategi dan taktik perang dengan memberdayakan secara sinergis kemampuan-kemampuan alutsista dan non - lethal weapon pada semua domain peperangan yakni darat, laut, udara, cyber dan luar angkasa. Hybrid warfare merupakan salah satu eskalasi dari hybrid threat yang menjadikan masyarakat dan kemampuan pengambilan keputusan pemerintah satu negara tak berfungsi hingga lumpuh.

Salah satu instrumen hybrid threat adalah budaya, sehingga negara-negara yang memiliki ragam budaya yang variatif merupakan sasaran empuk lebih lagi bila masyarakatnya telah terpecah belah. Maka, bagi negara dengan budaya yang bhinneka wajib mampu menutup kerawanan-kerawanan yang membuka jalan masuknya hybrid threat dan berdampak pada munculnya hybrid warfare. Selain itu, negara tersebut wajib mampu mengonsolidasikan semua sumber daya nasional baik dari aspek militer maupun non - militer.