Flight Management System, Penting untuk Mengatur Penerbangan
- Admin ITDA
- /
- October 31, 2022 06:14
Flight management system merupakan komponen penting dalam dunia penerbangan. Selain membantu kelancaran penerbangan, adanya komponen tersebut juga meringankan beban pilot. Sehingga meskipun perjalanan yang akan ditempuh cukup jauh, tidak akan menguras pikiran dan tenaga pilot karena data perjalanan sudah dimasukkan.
Dalam dunia penerbangan flight management system (FMS) merupakan komponen fundamental yang ada dalam avionik pesawat modern. Meskipun pada mulanya sistem ini dikenalkan melalui pesawat Boeing 767, saat ini sudah banyak yang menerapkan sistem ini bahkan pada pesawat Cessna 182.
FMS cukup mudah dalam pengoperasian. Biasanya data yang telah disiapkan oleh flight operation officer akan dimasukkan pada komponen ini dengan cara diketik. Dengan data yang sudah masuk tersebut maka beberapa tugas akan terotomatisasi seperti rute perjalanan, landasan pacu hingga bahan bakar.
Dengan demikian peran dari komponen ini begitu besar dalam dunia penerrbangan modern. Dengan manajemen penerbangan yang sudah terencana dari awal, maka jalannya sebuah penerbangan sudah bisa diperhitungkan dengan baik. Namun walaupun demikian pilot tetap harus berkoordinasi dengan pusat kontrol untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Fungsi dari Flight Management System
Fungsi dari komponen satu ini meskipun sudah terbaca dari namanya, namun tidak semua orang bisa mengoperasikannya. Karena menyangkut keselamatan nyawa orang banyak, untuk mengoperasikannya seseorang perlu belajar di sekolah kedirgantaraan.
Secara garis besar fungsi dari komponen ini yang pertama adalah perencanaan penerbangan. Sebelum pesawat benar-benar melakukan sebuah penerbangan, rencana terkait rute hingga bahan bakar telah dimasukkan pada sistem dalam komponen ini. Bahkan sebagai flight plan route, biasanya rencana sudah disiapkan minimal 28 hari sebelumnya.
Dengan demikian komponen ini akan selalu update jika terjadi perubahan pada rencana. Biasanya informasi rencana penerbangan akan ditampilkan pada Navigation Display (ND). Dengan demikian jika terjadi perubahan atau ada informasi yang masuk saat sudah dalam penerbangan, pilot akan cepat mengetahui dan melakukan respon.
Selanjutnya fungsinya yang kedua adalah penentuan posisi. Setelah pesawat benar-benar sudah dalam penerbangan maka FMS akan menentukan posisi pesawat secara akurat. Sehingga dalam FMS tidak hanya terintegrasi sensor tunggal seperti GPS, namun ada beberapa sensor lain seperti VOR.
Biasanya pada pesawat minimal memiliki dua VHF Omnidirectional Radio Range (VOR) untuk menentukan posisi pesawat. Namun karena komponen ini akurasinya terbatas maka perlu komponen lain seperti DME dan GPS.
Mengetahui posisi pesawat begitu penting baik bagi pilot ataupun pusat navigasi. Dengan demikian pusat navigasi akan mudah mengontrol dan memantau jika ada hal yang tidak diinginkan. Termasuk ketika terjadi kecelakaan maka pusat kontrol bisa segera memberikan respon dengan cepat.
Dan fungsi yang paling besar adalah FMS sebagai panduan pilot selama penerbangan. Dengan data yang sudah terinput, maka pilot dengan mudah melakukan penerbangan dengan panduan yang ada. Bahkan dengan AFCS, sistem ini akan tetap memandu penerbangan pada jalur navigasi saat pilot mengaktifkan auto pilotnya.
Secara sederhana manajemen sistem ini mengambil alih tugas sebagian besar pilot. Dalam dunia penerbangan modern hal ini merupakan sebuah pencapaian besar. Keberadaan pilot adalah untuk memastikan FMS beroperasi secara semestinya dan merespon jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Komponen Utama FMS
Sejauh ini Flight Management System juga memiliki beberapa komponen pembangun didalamnya. Dan berikut adalah empat komponen utamanya :
1. AFCS ( Automatic Flight Control )
Dalam dunia penerbangan modern sistem pilot otomatis sudah tidak asing lagi. Selain dikenal dengan AFCS pilot otomatis juga dikenal dengan AFGS. Dengan sistem ini akan memberikan membantu pilot saat dalam kondisi lelah. Walaupun diaktifkan pilot otomatis ini, pesawat akan tetap terbang sesuai rute karena telah diprogram diawal sebelum penerbangan.
2. FMC ( Flight Management Computer )
Dalam FMS juga terdapat FMC dimana fungsinya adalah terkait komputerisasi pesawat. Data-data yang diperlukan akan terprogram dan terkontrol dengan baik oleh komponen ini. Sehingga jika pilot membutuhkan data terkait penerbangan, dengan mudah dapat mencarinya dengan komputer yang saling terhubung.
3. Aircraft Navigation System
Navigasi dalam sebuah perjalanan keberadaannya begitu penting. Dengan navigasi yang dimiliki, pesawat akan terus terbang sesuai rute. Dengan rute yang sudah dimasukkan di awal pada FMS, sistem navigasi yang ada akan memandu penerbangan yang ada.
4. EFIS ( Electronic Flight Instrument System )
Komponen ini dalam dunia penerbangan juga dikenal dengan instrumen elektromagnetik setara. Komponen ini akan mendukung penerbangan sehingga lancar dan sesuai dengan perencanaan. Instrument elektromagnetik diperlukan FMS untuk memaksimalkan kinerjanya.
Dengan empat komponen utama tersebut tentu akan mengoptimalkan komponen lain yang saling terkoneksi pada flight management system. Dengan demikian perawatan pada FMS juga termasuk pada komponen yang berada di dalamnya. Sehingga dapat meminimalisir disfungsi yang bisa terjadi.
Itulah sedikit informasi dari adanya FMS pada sebuah pesawat terbang. Pesawat-pesawat besar seperti Boeing yang dipakai dalam penerbangan penumpangan sudah menggunakan komponen ini. Dengan perkembangan yang masih berlanjut, bisa jadi update pada komponen ini akan terus terjadi.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih luas, Institut Teknologi Dirgantara Adisucipto merupakan tempat untuk mempelajarinya. Disamping itu juga memberikan kesempatan belajar lain dalam berbagai hal tentang kedirgantaraan. Untuk menjadi bagian dari penerbangan, langkah awal yang perlu dilakukan adalah dengan mempelajari semua hal terkait dengannya. Semoga sukses.