Luar Biasa, Inilah Penemuan…

Luar Biasa, Inilah Penemuan BJ Habibie di Dunia Penerbangan


Siapa yang tidak kenal dengan BJ Habibie? Sosoknya dikenal sebagai Presiden ketiga Republik Indonesia. Sebelum menduduki kursi tertinggi itu, ia lebih dikenal sebagai seorang jenius yang memiliki segudang karya dan penemuan yang bernilai sangat tinggi. Penemuan BJ Habibie sangat memiliki andil dalam perkembangan industri di Indonesia, khususnya dalam bidang penerbangan.

Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal dengan BJ Habibie adalah seorang lulusan dari Institut Teknologi Bandung jurusan teknik mesin. Setelah itu, ia melanjutkan studinya di RWTH Aachen University (Jerman Barat) dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang.

Setelah menimba ilmu di negara Barat, BJ Habibie kembali ke tanah air untuk memberikan kontribusinya melalui teknologi-teknologi yang pada saat itu mulai dikembangkan. Salah satu usahanya ialah dengan mendirikan perusahaan pesawat terbang pertama di Indonesia, yaitu Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) yang sekarang lebih dikenal dengan nama PT Dirgantara Indonesia.

Deretan Penemuan BJ Habibie Pada Penerbangan

Sebagai seorang ilmuwan yang telah menekuni berbagai ilmu yang memiliki keterkaitan dengan pesawat terbang dan dunia penerbangan, BJ Habibie tidak berhenti sampai di titik itu saja.

Ia kemudian beranjak ke tahap berikutnya yaitu dengan mencoba membuat sendiri sebuah karya yang kelak menjadi alasan utama mengapa sosok seorang BJ Habibie menjadi salah satu contoh teladan bagi masyarakat Indonesia.

Beberapa karya atau penemuan dari BJ Habibie yang telah diakui oleh masyarakat internasional diantaranya adalah sebagai berikut:

1.      Crack Progression Theory

Teori Crack merupakan awal mula dimulainya kontribusi BJ Habibie dalam dunia industri penerbangan. Sekitar tahun 1960, kondisi teknologi pesawat terbang masih belum secanggih dibandingkan dengan hari ini. Maka dari itu, tidak jarang ditemukan kerusakan-kerusakan yang dialami oleh badan pesawat yang jika dibiarkan akan sangat berbahaya jika diterbangkan begitu saja.

BJ Habibie dengan teorinya dapat mengkalkulasi keretakan pada badan pesawat terbang yang disebabkan oleh kelelahan atau fatigue. Titik rawan fatigue atau kelelahan pada badan pesawat biasanya terjadi pada bagian sambungan antara sayap dan badan pesawat terbang, atau antara sayap dan dudukan mesin.

Kelelahan ini dipicu dari guncangan keras yang dialami secara terus-menerus, baik ketika saat take-off maupun landing. Hal tersebut kemudian menjadi awal dari keretakan atau crack. Semakin lama kerekatakan itu akan semakin memanjang dan dapat berakibat buruk sebab sayap pesawat berpotensi patah tanpa diduga.

Dari masalah tersebut, kemudian Habibie menawarkan sebuah teori yang dapat menjadi sebuah solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh industri penerbangan saat itu. Melalui Teori Crack ini, Habibie berhasil menghitung crack itu secara rinci hingga pada hitungan atomnya. Dengan begitu, risiko pesawat jatuh dapat dicegah dan membuat pemeliharaannya menjadi semakin mudah dan murah.

2.      Pesawat Dornier DO-31

Pesawat Dornier DO-31 merupakan pesawat pertama yang dirancang oleh BJ Habibie. Pesawat ini adalah pesawat angkut pertama di dunia yang melakukan pendaratan secara vertikal dengan menggunakan teknologi VTOL (Vertical Take Off & Landing. Pesawat yang memiliki penampilan unik ini menjadi jet transportasi eksperimental yang dimiliki Jerman Barat.

Pada saat itu, pesawat terbang ini dirancang khusus untuk memenuhi spesifikasi NATO. Akan tetapi, melihat dari tingginya biaya produksi dan beberapa masalah teknis lainnya, akhirnya proyek pesawat Dornier DO-31 ini terpaksa dibatalkan. Namun, pada akhirnya draf rancangan Dornier DO-31 dibeli haknya oleh NASA. Nama BJ Habibie pun ikut masuk dalam daftar penyumbang ide dalam rancangan pesawat tersebut.

3.      Pesawat N250 Gatot Kaca, Penemuan BJ Habibie yang Mengharumkan Nama Bangsa

Sosok yang fenomenal dibalik pembuatan pesawat N250 Gatotkaca adalah BJ Habibie yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). N250 Gatotkaca merupakan pesawat terbang pertama dari strategi besar tahap 3 yang diinisiasi BJ Habibie yaitu Tahap Pengembangan Teknologi.

Pesawat ini dirancang dengan menggunakan teknologi mutakhir, diantaranya adalah fly by wire system (FBW), full grass cockpit with engine instrument and crew alerting system (EICAS). Teknologi FBW yang diaplikasikan pada N250 Gatot Kaca merupakan yang pertama kalinya dipasangkan untuk pesawat berukuran tersebut.

Meski teknologi ini dianggap rumit bagi sebagian kalangan, namun kesuksesan dalam tahap uji terbang pesawat N250 Gatot Kaca yang disaksikan oleh hampir semua rakyat Indonesia dapat menjawab keraguan tersebut. Bahkan, di kemudian hari teknologi ini diikuti oleh banyak pesawat sejenisnya.

4.      Pesawat R80

Penemuan BJ Habibie yang ke empat di bidang penerbangan adalah pesawat R80. Pesawat BJ Habibie ini dirancang dengan teknologi terbaru yang super canggih dengan tingkat keamanan yang tinggi demi keselamatan penumpang. Pesawat R80 juga dilengkapi dengan teknologi fly by wire yang menggunakan sinyal elektronik ketika memberikan perintah.

Mendiang BJ Habibie merancang pesawat R80 untuk melakukan penerbangan jarak pendek hingga menengah. Pasalnya pesawat ini dapat melayani rute penerbangan Palembang-Bali.

Menurut data, pesawat R80 memiliki berat maksimum saat take-off sebesar 27.000 kilogram dan operasi tanpa bebas 16.200 kilogram. Dengan dioperasikan menggunakan mesin turboprop, konsumsi bahan bakar pesawat ini dikatakan jauh lebih irit 20% dibandingkan dengan pesawat dengan mesin jet.

Itulah tadi penemuan-penemuan BJ Habibie dalam bidang penerbangan. Sosok yang sangat dihormati ini membuka harapan besar bagi anak-anak bangsa bahwa jika mereka memiliki keinginan untuk belajar dan berinovasi, maka pesawat buatan Indonesia pun dapat melenggang di kancah penerbangan dunia.